Radio Positif Dalam usaha untuk mengurangi berat badan, banyak individu kerap tersandung oleh informasi yang mungkin tidak akurat. Banyak kepercayaan keliru tentang pola makan tampak masuk akal dan telah diyakini selama bertahun-tahun.
Sebenarnya, apabila diupayakan pemahaman yang lebih mendalam, beberapa pandangan ini malahan dapat memberikan efek merugi bagi kondisi fisik kita.
Sebagai contoh, tidak makan malam untuk menurunkan kalori, melewati sarapan karena khawatir bertambah berat badannya, atau menjauhi air dingin yang dipercaya bisa menyebabkan penumpukan lemak.
Masih banyak pula orang yang yakin bahwa jus lemon bisa menjadi jawaban cepat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Segalanya tampak sangat meyakinkan, tetapi apakah hal itu memang benar seperti yang diklaim?
Agar tidak salah langkah, mari kita bahas fakta di balik empat mitos diet paling umum yang masih banyak dipercaya masyarakat.
Semua penjelasan ini dilansir dari buku ‘A–Z Woman Health and Beauty’ karya Nurheti Yuliarti, yang menyajikan panduan diet dan kecantikan berdasarkan ilmu dan fakta medis.
- Tidak Makan Malam Bisa Menurunkan Berat Badan?
Banyak orang mengira bahwa tidak makan malam merupakan cara efektif untuk menurunkan berat badan. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Berat badan sangat dipengaruhi oleh keseimbangan antara jumlah kalori yang masuk dan kalori yang dibakar tubuh dalam sehari.
Oleh karena itu, apabila Anda melewati makan malam dan mengganti dengan cemilan berkalori tinggi, efeknya justru dapat berkebalikan.
Di samping itu, mengabaikan makan malam bisa menyebabkan kelaparan yang berlebihan, menjadikannya tidak nyaman bagi tubuh dan pada akhirnya dapat meningkatkan risiko masalah di perut seiring waktu.
Untuk Anda yang berencana memotong ukuran porsi makan malam, mengonsumsi buah dapat jadi alternatif lebih baik daripada camilan biasa. Akan tetapi, langkah tersebut baru akan memberikan manfaat apabila Anda tidak terlibat dalam kegiatan olahraga intens pada waktu malam.
Harus diingat bahwa makanan bertindak seperti bensin bagi tubuh dalam menggerakkan proses metabolisme, meregenerasi sel yang rusak, serta membantu beragam kegiatan fisik dan kognitif.
Jika tubuh kurang memperoleh nutrisi energi, maka ia akan menggunakan stok energi internalnya sendiri, seperti pembuatan glukosa dari penyimpanan otot dan liver.
Ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam proses metabolisme dan menjadikan tubuh terasa lesu, tak nyaman, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan tambahan.
- Apakah Melewatkan Sarapan Itu Bagus Untuk Diet?
Banyak orang percaya bahwa melewati makan pagi dapat membantu dalam proses penurunan berat badan. Namun, pandangan tersebut sebenarnya salah. Justru dengan tidak sarapan, tingkat gula darah cenderung turun, hal ini kemudian mempengaruhi fokus kita, mood menjadi tak teratur, serta lebih cepat merasa letih.
Untuk orang yang tengah melaksanakan program penurunan berat badan, mengubah sarapan menjadi cemilan ringan atau makanan kecil malahan dapat menimbulkan efek sebaliknya.
Ternyata, cemilan tersebut kebanyakan memiliki kandungan kalori yang tinggi, menyebabkan penambahan asupan energi sehari-hari. Akibatnya, berat badan tidak menurun melainkan meningkat.
Di samping itu, seringkali orang yang melewatkan sarapan akan mengonsumsi makanan siang dalam porsi lebih banyak akibat kelaparan yang telah terbentuk sejak pagi. Hal ini jelas berlawanan dengan niat untuk menjalani pola hidup diet yang baik dan bugar.
Sarapan yang sesuai malah dapat mendukung keseimbangan metabolisme, menyediakan tenaga untuk aktivitas harian, serta memudahkan pengaturan porsi makan dalam satu hari. Oleh karena itu, bila berniat berhasil menurunkan bobot tubuh, hindari melewatkan sarapan dan lebih baik pilihlah hidangan yang sehat dan gizipadu.
- Apakah Minum Air Dingin Menyebabkan Kegemukan?
Banyak orang masih yakin bahwa meminum air puting, termasuk air dingin dapat menambah ukuran pinggang mereka. Namun, hal itu sebenarnya adalah mitos. Air putih tidak memiliki kalori jadi ia tak mungkin membawa pada penambahan bobot.
Selanjutnya, bagaimana pendapat tentang air sejuk? Sebagian orang meyakini bahwa minum air es dapat mengubah lemak menjadi beku dan menyebabkan peningkatan berat badan.
Sebenarnya, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Wahyu Triasmara melalui saluran YouTube miliknya pada tanggal 13 Januari 2023, temperatur air tidak memiliki pengaruh terhadap berat badan seseorang. Setelah diminum—entah itu air dingin atau hangat—the body adjusts the temperature of the water to match its own internal temperature, jadi hal ini tidak secara langsung berpengaruh terhadap pembentukan lemak dalam tubuh.
Artinya, meminum air biasa atau bahkan dalam suhu rendah tetap aman dan tak akan membuat perut menjadi buncit. Sebaliknya, mengonsumsi cukup cairan sepanjang hari amat diperlukan untuk mensupport sistem metabolisme serta menolong proses pengurangan berat badan.
- Apakah Air Jeruk Nipis Memang Efektif untuk Mengurangi Berat Badan?
Banyak orang meyakini bahwa air perasan lemon dapat mendukung penurunan berat badan. Ironinya, pandangan tersebut adalah kesalahan informasi.
Mengonsumsi air jeruk nipis secara berlebihan justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare (mencret) atau meningkatkan asam lambung, terutama bagi yang memiliki lambung sensitif.
Di samping itu, agar meredakan keasaman yang kuat, tak sedikit orang mencampurkan gula secara ekstra. Namun, konsumsi gula berlebih dapat disimpan oleh tubuh menjadi lemak, yang malahan bisa menyebabkan peningkatan berat badan daripada pengurangan berat badan.
Jeruk nipis memang kaya akan vitamin C dan dapat menciptakan rasa segar, namun itu tidaklah menjadi jawaban cepat untuk mereduce berat badan. Untuk mendapatkan dampak yang signifikan, Anda masih perlu menjaga asupan gizi dengan baik, melakukan aktivitas fisik secara rutin, serta memiliki kebiasaan hidup yang sehat.
Melakukan program penurunan berat badan tentunya mengharuskan adanya dedikasi, tetapi juga perlu diimbangi dengan wawasan yang tepat. Sangat rentan bagi seseorang untuk terjebak dalam kepercayaan akan kesalahpahaman, hal ini malahan dapat menjadikan upaya pengendalian bobot sebagai suatu proses yang sia-sia dan mungkin merugikan kesejahteraan fisik Anda.
Dari sekarang, berpikirlah secara matang ketika mengejar gaya hidup diet. Hindarilah godaan janji cepat hasil tanpa memperdulikan efek samping yang mungkin timbul pada tubuh Anda di masa depan.

0 Komentar